Pasti akhir-akhir ini kita sering mendengar atau
melihat kata “kanker serviks” yang wara wiri di setiap topik berita tentang
kesehatan di media massa ataupun elektronik.
Kanker
serviks ini merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia khususnya buat para kaum hawa. Inilah
yang menjadi salah satu ketakutan para wanita di dunia termaksud aku jugaaa…
So, aku mau
berbagi sedikit pengetahuan tentang
penyakit ini, se enggaknya kita bisa menghindari dan tau tentang penyakit
ini,,,
Selamat
membaca!!!semoga bermanfaat…..^^
Kanker serviks
atau kanker leher rahim adalah sejenis kanker yang disebabkan oleh Human Papilloma
Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. banyak penderita kanker ini baru menyadari setelah kanker memasuki stadium akut, karena biasnya pada stadium awal kanker ini tidak menunjukan tanda dan gejalanya.
berikut ini tanda dan gejala kanker serviks :
- Berat badan menurun
- Nyeri tulang panggul dan tulang belakang
- keputhan yang berlebihan dan tidak normal
- terjadi perdarahan di luar siklus menstruasi
- nyeri dan terjadi perdarahan pada saat berhubungan intim
Faktor Resiko
Faktor Alamiah
Faktor
alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan
memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah
pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita
maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa
mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya
lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker serviks. Tidak seperti kanker
pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker
serviks. Ini tidak berarti Anda yang memiliki keluarga bebas kanker serviks
dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks. Anda dianjurkan tetap melindungi
diri Anda terhadap kanker serviks.
Faktor Kebersihan
- Keputihan yang
dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan, yaitu
yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna
bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga
syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak
normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami
keputihan yang tidak normal.
- Penyakit Menular
Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis,
gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
- Pemakaian
pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih
yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang
bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.
- Membasuh
kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang
tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.
Faktor Pilihan
Faktor
ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri,
diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda.
Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan
risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak
(lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan
menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak
anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks. Tidak melakukan Pap Smear
secara rutin. Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali
kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan papsmear, kelainan pada serviks
akan semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik.
Pencegahan
Pencegahan
terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian
vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat
adanya program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan
pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui
suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari
penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih
tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15
hingga 25 tahun.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_leher_rahim#Gejala